"Love is all about timing. if you don't say the right thing at the right moment, no matter how much fate was involved in the relationship, everything will be ruined. Even if you regret it, it'll be too late"
Dear you, no matter what happened yesterday i want you to know that you'll always be loved
i know a little bit of regret is what haunting you right now
What if you pick another road What if you heard your mom says What if you never met him What if he never kissed you
He's your past No matter how much he said he loved you He never fight for you You should remember that You decided not to wait for him Because you scared that you would fall onto that scenario where you'll be waiting on the phone hoping he's call but he'd never do it.
You save yourself I know you did
And it's his loss That he never brave enough to make you, his girl
I know you said to yourself a hundred times "what i've done?"
i must say It's not a mistake, it's a matter of choice Your choices that time is the best you can do So cheer up, You know you've been doing it right When he came back And tell about how sorry he was for losing you
I'm always be the one That really proud of you Thank you for taking care of me.
Mengawali tahun yang baru, tadinya saya berniat menutup tempat ini. Apa yang tadinya menjadi tempat saya belajar jujur, dengan menuliskan perasaan saya apa adanya, malah membuat saya terbebani. Karena saya berkali-kali membuka halaman baru, ingin menuliskan rasa yang saat itu saya alami. Kemudian saya terpaku karena saya merasa sebaiknya menuliskan hal yang menyenangkan saja.
Tempat ini
mengingatkan saya akan banyak hal dan orang di dalamnya. Beberapa ingin saya kenang dan sisanya ingin saya lupakan. Tetapi memangnya kita bisa mengontrol kapan masa lalu itu datang? Memori itu menyapu seperti air bah, bahkan tiba-tiba sekelilingmu mengingatkanmu tentang masa lalumu. Orang, lagu, pakaian bahkan gambar konyol dari internet. Scary isn't it?
Tetapi... karena tidak semua hal bisa diceritakan kepada sahabat atau orang terkasih, dan hati saya tidak cukup luas untuk menahannya sendiri. Akhirnya saya kembali lagi ke sini. Membaca lagi semuanya, seperti membaca buku harian seseorang samar-samar saya kenal. Begitu lucu ya,
beberapa bulan yang lalu saya menuliskan sesuatu dan saat ini perasaan
saya tidak sama lagi.
Sejauh itu kah saya berubah? Berbaris-baris kalimat memang tidak akan bisa menggambarkan apa yang sesungguhnya kita alami. Tetapi tentu membantu menguraikan benang kusut yang serupa pikiran kita ini. Terapi yang mudah. Tidak menyelesaikan masalah sih, tetapi setidaknya membuatmu lega - seperti menangis. And since i'm not allowed to cry in front of the people at home, mungkin lebih baik saya kembali kesini saja. So, welcome... me.