Feed me!

18 Maret 2013

Dear Past


"Love is all about timing. if you don't say the right thing at the right moment, no matter how much fate was involved in the relationship, everything will be ruined. Even if you regret it, it'll be too late"

Dear you,
no matter what happened yesterday
i want you to know
that you'll always be loved

i know a little bit of regret
is what haunting you right now

What if you pick another road
What if you heard your mom says
What if you never met him
What if he never kissed you

He's your past
No matter how much he said he loved you
He never fight for you
You should remember that

You decided not to wait for him
Because you scared that
you would fall onto that scenario
where you'll be waiting on the phone
hoping he's call but he'd never do it.


You save yourself
I know you did

And it's his loss
That he never brave enough
to make you, his girl

I know you said to yourself
a hundred times
"what i've done?"

i must say
It's not a mistake,
it's a matter of choice
Your choices that time
is the best you can do

So cheer up,
You know you've been doing it right
When he came back
And tell about how sorry he was for losing you


I'm always be the one
That really proud of you
Thank you for taking care of me.




Intro


Mengawali tahun yang baru, tadinya saya berniat menutup tempat ini. Apa yang tadinya menjadi tempat saya belajar jujur, dengan menuliskan perasaan saya apa adanya, malah membuat saya terbebani. Karena saya berkali-kali membuka halaman baru, ingin menuliskan rasa yang saat itu saya alami. Kemudian saya terpaku karena saya merasa sebaiknya menuliskan hal yang menyenangkan saja. 

Tempat ini mengingatkan saya akan banyak hal dan orang di dalamnya. Beberapa ingin saya kenang dan sisanya ingin saya lupakan. Tetapi memangnya kita bisa mengontrol kapan masa lalu itu datang? Memori itu menyapu seperti air bah, bahkan tiba-tiba sekelilingmu mengingatkanmu tentang masa lalumu. Orang, lagu, pakaian bahkan gambar konyol dari internet. Scary isn't it?

Tetapi... karena tidak semua hal bisa diceritakan kepada sahabat atau orang terkasih, dan hati saya tidak cukup luas untuk menahannya sendiri. Akhirnya saya kembali lagi ke sini. Membaca lagi semuanya, seperti membaca buku harian seseorang samar-samar saya kenal.
Begitu lucu ya, beberapa bulan yang lalu saya menuliskan sesuatu dan saat ini perasaan saya tidak sama lagi.

Sejauh itu kah saya berubah?

Berbaris-baris kalimat memang tidak akan bisa menggambarkan apa yang sesungguhnya kita alami. Tetapi tentu membantu menguraikan benang kusut yang serupa pikiran kita ini. Terapi yang mudah. Tidak menyelesaikan masalah sih, tetapi setidaknya membuatmu lega - seperti menangis. And since i'm not allowed to cry in front of the people at home, mungkin lebih baik saya kembali kesini saja.

So, welcome... me.