Feed me!

6 Desember 2011

It's All About The Money

Oh.. memang dunia
Buramkan satu logika
Seolah - olah hidup kita ini
Hanya ternilai sebatas rupiah
Dewa 19 - Cukup Siti Nurbaya

Jadi ceritanya akhir pekan lalu saya mendatangi salah satu mall paling hip di ibukota. Jangan heran dulu kenapa saya yang paling benci crowd, berani-beraninya "ngapelin" tempat itu di malam minggu pula. Tujuan saya ke sana, karena dibelikan voucher scaling. Yep, you read it right, pembersihan karang gigi bok. Malam mingguan nongkrong di kursi dokter dengan mulut siap diobok-obok oleh dokter gigi, that's my kind of Saturday night saudara-saudara.

Mungkin saya yang rada kampungan ya bok, soalnya saya takjub bin heran, sejak kapan ada dentist dalam mall? jangan-jangan besok suntik botox juga di mall ya, masuk lecek keluar kencenggg. Eh tapi beneran deh apa sih yang ga ada di mall sekarang ini? *lah dibahas?*

What impress me later adalah biaya scaling yang baru saya ketahui saat membaca pamflet di ruang tunggu. Seven hundred thousand rupiahs for one teeth! my goodness! Karena saya dibelikan voucher oleh mas saya tercinta (dipuji-puji dah mentang-mentang digratisin :P) saya ga tahu harga aslinya. Waktu saya tanyakan ke ybs, dia cuma menjawab dengan kalem : emang harganya segitu makanya aku beli vouchernya, diskonnya 90% lumayan kan? Terpujilah disdus.com yang sudah berjasa membantu perawatan gigi masyarakat dengan harga yang bersahabat dengan kocek.

Anw, waktu dipanggil giliran scaling ternyata dilayani oleh dokter substitutenya, bukan nyang punya nama tempatnya. Hm mentang-mentang pake voucher jadi ga full service nih *netting aja terosss* Dan si dokter cewek yang cantik ini, diem ajaaa sembari mengganti masker wajahnya. Dasar saya pasien yang tidak mau rugi, nanya dong namanya siapa, trus dengan polosnya : bertanya udah nih tinggal baring doang nih di kursi pasien? Abisan kalo nantinya ada perbedaan service karena pake voucher bisa serangan jantung liat nominalnya.

Then she started cleaning my teeth, with the help from her assistant. Saya akhirnya mengerti akhirnya kenapa untuk scaling doang sampai semahal itu, yep alatnya canggih, ada asisten yang siap dengan selang penghisap air liur *sorry, i dunno the name* jadi kamu ga usah bolak-balik kumur dan ada tivi layar datar di hadapanmu bok! Apakah ini salah satu cara untuk mengalihkan perhatian supaya ga terganggu dengan suara mesin yang bikin ngilu itu? atau supaya ga merhatiin dengan close up wajah si dokter? *ntar naksir pula hihihi* all i can say is, that works.

Selesai scaling, setelah saya tanya-tanya lagi (abis dokternya diam melulu), dia bilang ada gigi yang tanda-tandanya mau bolong, jadi perlu di tambal, supaya ga semakin besar. Dan karena posisinya di gigi bagian luar, bukan bagian dalam, itu termasuk tambal estetik. Harganya dong : enam-ratus-tiga-puluh-ribu-rupiah per satu gigi. Omaigot. Malah ditawari dokternya pulak, yuk mau sekalian ditambal. Saya pun menjawab dengan senyum manis, engga deh dok, saya bikin appointment lagi aja lain kali, dan buru-buru kabur!

Sebenernya saya mau cerita betapa stressnya melihat angka-angka rupiah yang bertebaran di dalam klinik dokter gigi itu, biaya tanam gigi sudah seharga sepatu Jimmy Choo, *eh analoginya ga nyambung ya? tapi sama-sama seharga 8 mio tuh* Pulang dari situ, saya malah jadi desperado. Apakah memang biaya di Jakarta semahal itu? atau saya yang terlalu di bawah levelnya? Ini sih bikin parah sindrom-i'm-jobless-and-useless yang lagi saya alami. In this current time aja harganya sudah segitu, kebayang ga sih kalau beberapa tahun lagi? inflasi itu mengerikan.

I should be applying for new job, cari pekerjaan yang baik supaya bisa membiayai diri sendiri. Saya keluar dari pekerjaan yang lama karena stress berlebihan sampai maag. I know health is more important than the money you earn. Tetapi, bagaimana menyeimbangkan antara pemasukan dan biaya kesehatan yang semakin meroket, itu yang harus saya pertimbangkan. Mungkin saya harus rajin-rajin pantengin itu situs diskonan hehe, but in the end, menjaga kesehatan tentu saja lebih murah daripada mengeluarkan ongkos untuk berobat.

Dan tentu saja : rajin membersihkan gigi *beli dental floss*
 

Tidak ada komentar: